5 Contoh Idgham Mutamatsilain Lengkap: Cara Membaca
Dalam ilmu tajwid, memahami berbagai jenis idgham sangat penting untuk membaca Al-Qur’an dengan benar dan fasih. Salah satu jenis idgham yang sering kita temui adalah Idgham Mutamatsilain. Idgham ini terjadi ketika dua huruf yang sama bertemu, dan cara membacanya tentu berbeda dengan bacaan huruf biasa. Artikel ini akan membahas 5 contoh Idgham Mutamatsilain secara detail, lengkap dengan penjelasan dan cara membacanya.
Dengan memahami contoh-contoh ini, diharapkan pembaca dapat lebih mudah mengidentifikasi Idgham Mutamatsilain dalam Al-Qur’an dan melafalkannya dengan tepat. Mari kita telaah satu per satu contohnya agar pemahaman kita semakin mendalam dan bacaan Al-Qur’an kita semakin baik.
Apa Itu Idgham Mutamatsilain?
Idgham Mutamatsilain, atau dikenal juga sebagai Idgham Mitslain, adalah salah satu hukum tajwid yang terjadi ketika dua huruf yang memiliki makhraj dan sifat yang sama bertemu. Secara sederhana, ini berarti dua huruf identik bertemu dalam satu kalimat. Cara membacanya adalah dengan memasukkan huruf pertama ke dalam huruf kedua, sehingga huruf pertama seolah-olah menghilang dan hanya huruf kedua yang dibaca dengan penekanan.
Penting untuk diingat bahwa Idgham Mutamatsilain hanya terjadi jika huruf pertama berharakat sukun (mati) dan huruf kedua berharakat hidup (fathah, kasrah, atau dammah). Jika kedua huruf berharakat hidup, maka tidak terjadi Idgham Mutamatsilain.
Contoh 1: قُلْ لَّا
Contoh pertama Idgham Mutamatsilain adalah pada kata قُلْ لَّا (Qul Lā). Di sini, huruf لْ (Lam sukun) bertemu dengan huruf لّ (Lam berharakat). Cara membacanya adalah dengan menghilangkan Lam sukun dan memasukkannya ke dalam Lam yang berharakat, sehingga dibaca “Qullā”. Penekanan pada huruf Lam sangat terasa saat melafalkan kata ini.
Perhatikan bahwa huruf Lam pertama harus dalam keadaan sukun agar terjadi Idgham. Jika huruf Lam pertama berharakat, misalnya “Qula Lā”, maka tidak berlaku hukum Idgham Mutamatsilain.
Contoh 2: اِذْ ذَهَبَ
Contoh kedua adalah pada kata اِذْ ذَهَبَ (Idz Dzahaba). Dalam contoh ini, huruf ذْ (Dzal sukun) bertemu dengan huruf ذَ (Dzal berharakat). Cara membacanya adalah dengan menggabungkan kedua huruf Dzal tersebut menjadi satu dan memberikan penekanan, sehingga dibaca “Iddz-dzahaba”.
Pelafalan huruf Dz dengan benar juga perlu diperhatikan. Huruf ini dilafalkan dengan menempatkan ujung lidah di antara gigi atas dan bawah. Pastikan pengucapannya jelas dan tidak tertukar dengan huruf lain.
Contoh 3: اِرْكَبْ مَّعَنَا
Contoh ketiga yang sering ditemukan adalah pada kata اِرْكَبْ مَّعَنَا (Irkab Ma’ana). Di sini, huruf بْ (Ba’ sukun) bertemu dengan huruf بَّ (Ba’ berharakat). Cara membacanya adalah dengan menghilangkan Ba’ sukun dan memasukkannya ke dalam Ba’ yang berharakat, sehingga dibaca “Irkamma’ana”.
Penting untuk memperhatikan makhraj huruf Ba’ yang benar, yaitu dengan menutup kedua bibir dan membukanya kembali saat melafalkan. Penekanan pada huruf Ba’ yang kedua harus terasa jelas.
Contoh 4: يَحْسَبْ أَنَّ
Contoh keempat adalah يَحْسَبْ أَنَّ (Yahsabu Anna). Dalam contoh ini terdapat Idgham Mutamatsilain antara بْ (Ba’ sukun) bertemu ب (Ba’ berharakat). Karena berdekatan dengan hamzah, contoh ini memberikan tantangan tersendiri. Dibaca menjadi “Yahsaba-anna”, dengan menghilangkan huruf بْ (Ba’ sukun) dan memasukkannya ke huruf ب (Ba’ berharakat).
Pelafalan dengan benar akan memastikan makna ayat tidak berubah. Sering berlatih dan mendengarkan bacaan dari qari yang mahir akan sangat membantu dalam memahami dan melafalkan contoh ini dengan benar.
Contoh 5: فَإِنْ لَّمْ
Contoh kelima adalah فَإِنْ لَّمْ (Fa In Lam). Di sini, huruf نْ (Nun sukun) bertemu dengan huruf لَّ (Lam berharakat) tetapi ada hukum idgham lainnya di situ yaitu idgham bila ghunnah karena nun sukun bertemu lam. Akan tetapi jika kita perhatikan baik-baik pada kata لَّمْ terdapat Idgham Mutamatsilain, yaitu huruf lam sukun bertemu huruf lam berharakat, Dibaca menjadi “fallam”.
Pastikan untuk membedakan antara idgham dengan dengung (ghunnah) dan tanpa dengung (bila ghunnah). Pada contoh ini, meskipun ada nun sukun bertemu lam (idgham bila ghunnah), kita tetap fokus pada Idgham Mutamatsilain yang terjadi pada huruf lam.
Tips Mengidentifikasi Idgham Mutamatsilain
Mengidentifikasi Idgham Mutamatsilain memang membutuhkan ketelitian. Namun, dengan beberapa tips berikut, Anda dapat lebih mudah menemukan dan memahaminya dalam Al-Qur’an. Pertama, perhatikan apakah ada dua huruf yang sama berurutan.
Kedua, pastikan huruf pertama berharakat sukun dan huruf kedua berharakat hidup. Jika kedua syarat ini terpenuhi, maka kemungkinan besar itu adalah Idgham Mutamatsilain. Jangan ragu untuk merujuk pada buku-buku tajwid atau bertanya kepada guru ngaji jika Anda merasa kesulitan.
Memperhatikan Harakat
Harakat pada huruf sangat penting dalam menentukan apakah suatu bacaan termasuk Idgham Mutamatsilain atau bukan. Seperti yang sudah dijelaskan, huruf pertama harus sukun dan huruf kedua harus berharakat (fathah, kasrah, atau dammah).
Perhatikan perbedaan antara “Qul Lā” dan “Qula Lā”. Pada “Qul Lā”, huruf Lam pertama sukun sehingga terjadi Idgham. Sementara pada “Qula Lā”, huruf Lam pertama berharakat fathah, sehingga tidak terjadi Idgham.
Mencari Huruf yang Sama
Fokus pada huruf-huruf yang sama yang berdekatan. Ini adalah kunci utama untuk mengidentifikasi Idgham Mutamatsilain. Misalnya, pada kata “Idz Dzahaba”, perhatikan huruf Dzal yang muncul dua kali secara berurutan.
Jika Anda menemukan dua huruf yang sama berurutan, langkah selanjutnya adalah memeriksa harakatnya. Pastikan huruf pertama sukun dan huruf kedua berharakat hidup.
Menggunakan Aplikasi Tajwid
Di era digital ini, ada banyak aplikasi tajwid yang dapat membantu Anda mengidentifikasi Idgham Mutamatsilain. Aplikasi ini biasanya dilengkapi dengan fitur yang dapat menandai hukum-hukum tajwid dalam Al-Qur’an.
Dengan menggunakan aplikasi tajwid, Anda dapat lebih mudah belajar dan memahami hukum-hukum tajwid, termasuk Idgham Mutamatsilain. Pastikan untuk memilih aplikasi yang terpercaya dan memiliki fitur yang lengkap.
Mendengarkan Bacaan Qari
Mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari qari yang mahir adalah cara yang efektif untuk belajar tajwid. Perhatikan bagaimana mereka melafalkan kata-kata yang mengandung Idgham Mutamatsilain.
Dengan mendengarkan bacaan qari, Anda dapat meniru cara pelafalan mereka dan memahami bagaimana Idgham Mutamatsilain diterapkan dalam praktik. Pilih qari yang memiliki bacaan yang jelas dan sesuai dengan kaidah tajwid.
Kesimpulan
Memahami Idgham Mutamatsilain adalah langkah penting dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan benar dan fasih. Dengan memahami contoh-contoh yang telah dijelaskan di atas, diharapkan pembaca dapat lebih mudah mengidentifikasi dan melafalkan Idgham Mutamatsilain dalam Al-Qur’an.
Teruslah belajar dan berlatih membaca Al-Qur’an dengan tartil dan tajwid yang benar. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan kepada kita semua dalam mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an.
