Disamping atau Di Samping: Panduan Lengkap &
Apakah Anda sering bingung antara menggunakan “disamping” atau “di samping”? Jangan khawatir, Anda tidak sendirian. Perbedaan antara kedua kata ini sering menjadi pertanyaan, bahkan bagi penutur asli bahasa Indonesia sekalipun. Artikel ini hadir untuk memberikan panduan lengkap dan mudah dipahami tentang kapan menggunakan “disamping” dan kapan menggunakan “di samping” agar Anda tidak lagi ragu dalam menulis.
Memahami perbedaan “disamping” dan “di samping” adalah kunci untuk menulis dengan benar dan efektif. Kesalahan dalam penggunaan kata depan (preposisi) seperti “di” dapat mengubah makna kalimat secara signifikan. Mari kita telaah bersama aturan, contoh, dan tips untuk menguasai penggunaan keduanya!
Apa Itu Preposisi “Di”?
Preposisi “di” dalam bahasa Indonesia adalah kata depan yang menunjukkan tempat, arah, atau keberadaan. Ia selalu ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Fungsinya adalah untuk memberikan keterangan lokasi atau posisi dalam sebuah kalimat. Penggunaan yang tepat akan memperjelas di mana suatu objek atau kejadian berada.
Penting untuk diingat bahwa “di” sebagai preposisi berbeda dengan “di-” sebagai awalan (prefiks). Awalan “di-” melekat pada kata kerja dan membentuk kata kerja pasif. Perbedaan ini adalah kunci untuk membedakan antara “di samping” (preposisi) dan “disamping” (yang jarang digunakan dengan benar, kecuali dalam konteks tertentu yang akan dijelaskan kemudian).
Kapan Menggunakan “Di Samping”?
“Di samping” digunakan untuk menyatakan posisi atau lokasi yang berada di sisi atau sebelah suatu objek. Ini adalah penggunaan yang paling umum dan sering kita temukan dalam percakapan sehari-hari maupun tulisan formal.
Contohnya: “Buku itu diletakkan di samping vas bunga.” atau “Saya duduk di samping teman saya di kelas.” Dalam kedua contoh ini, “di samping” berfungsi untuk menjelaskan lokasi buku dan posisi saya relatif terhadap objek lain.
Kesalahan Umum dalam Penggunaan “Di samping”
Kesalahan umum yang sering terjadi adalah menggabungkan “di” dengan “samping” menjadi “disamping.” Ini keliru karena “di” adalah preposisi dan harus dipisahkan. Selalu ingat untuk memberikan spasi antara “di” dan “samping” ketika menyatakan lokasi.
Selain itu, terkadang orang tertukar dengan kata-kata lain yang memiliki awalan “di-,” seperti “dijual” atau “dibaca.” Penting untuk membedakan antara “di” sebagai preposisi dan “di-” sebagai awalan.
Kapan “Disamping” Digunakan (dan Jarang Terjadi)?
Kata “disamping” sebenarnya jarang digunakan dengan benar. Namun, ada beberapa konteks di mana ia bisa digunakan, meskipun penggunaannya sangat terbatas. Dalam beberapa kasus, “disamping” bisa dianggap sebagai variasi non-standar dari “di samping” dan sebaiknya dihindari dalam tulisan formal.
Beberapa orang berpendapat bahwa “disamping” bisa digunakan sebagai kata keterangan yang berarti “selain” atau “tambahan pula.” Namun, penggunaan ini tidak baku dan lebih baik diganti dengan kata-kata seperti “selain itu,” “di samping itu,” atau “tambahan pula” untuk kejelasan dan keformalan.
Penggunaan “Disamping” dalam Konteks “Selain Itu”
Meskipun kurang disarankan, beberapa orang menggunakan “disamping” untuk menggantikan frasa “selain itu.” Contohnya: “Disamping keuntungan finansial, proyek ini juga memberikan dampak positif bagi lingkungan.”
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan ini tidak baku dan berpotensi membingungkan. Lebih baik menggunakan “Selain keuntungan finansial…” untuk menghindari keraguan.
Penggunaan “Disamping” dalam Konteks “Tambahan Pula”
Sama seperti “selain itu,” beberapa orang menggunakan “disamping” untuk menggantikan “tambahan pula.” Contohnya: “Disamping memiliki pengalaman yang luas, dia juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik.”
Sekali lagi, penggunaan ini sebaiknya dihindari. Lebih baik menggunakan “Tambahan pula, dia memiliki…” untuk kejelasan dan menghindari kesan tidak formal.
Mengapa Sebaiknya Menghindari “Disamping”?
Alasan utama mengapa sebaiknya menghindari “disamping” adalah karena kata ini tidak baku dan berpotensi membingungkan pembaca. Penggunaan kata yang baku dan jelas akan membuat tulisan Anda lebih profesional dan mudah dipahami.
Selain itu, penggunaan “di samping” dengan spasi sudah sangat lazim dan dipahami secara luas. Tidak ada alasan kuat untuk menggunakan “disamping” yang berpotensi menimbulkan pertanyaan atau keraguan.
Contoh Kalimat yang Benar: “Di Samping”
Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan “di samping” dengan benar:
- “Anak itu bermain di samping ibunya.”
- “Kantor pos terletak di samping bank.”
- “Dia menaruh tasnya di samping kursi.”
- “Ada sebuah toko buku di samping kafe itu.”
- “Kami berjalan di samping sungai yang indah.”
Tips Mengingat Perbedaan “Disamping” dan “Di Samping”
Cara termudah untuk mengingat perbedaan ini adalah dengan mengingat bahwa “di” sebagai preposisi (kata depan) selalu ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Jika Anda ingin menunjukkan lokasi atau posisi yang berada di sisi atau sebelah sesuatu, gunakan “di samping” dengan spasi.
Jika Anda ragu, selalu gunakan “di samping” dengan spasi. Ini adalah pilihan yang aman dan akan memastikan bahwa tulisan Anda benar secara tata bahasa.
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara “disamping” dan “di samping” sangat penting untuk menulis dengan benar dan efektif dalam bahasa Indonesia. “Di samping” digunakan untuk menyatakan lokasi atau posisi di sisi suatu objek, sedangkan “disamping” jarang digunakan dengan benar dan sebaiknya dihindari dalam tulisan formal.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda akan lebih percaya diri dalam menggunakan “di samping” dengan tepat dan menghindari kesalahan umum. Ingatlah untuk selalu memisahkan “di” sebagai preposisi dan gunakan “di samping” dengan spasi untuk kejelasan dan keformalan dalam tulisan Anda.
