Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi: Pengertian, Hukum, Contoh & Cara Membacanya

Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi: Pengertian, Hukum, Contoh & Cara Membacanya

Dalam mempelajari ilmu tajwid, kita akan menemukan berbagai macam hukum bacaan yang bertujuan untuk memperindah dan membetulkan cara membaca Al-Quran. Salah satunya adalah Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi. Hukum bacaan ini memiliki aturan khusus yang penting untuk dipahami agar tidak salah dalam melafalkan ayat-ayat suci Al-Quran. Bagi para pelajar Al-Quran, pemahaman yang baik tentang Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah sebuah keharusan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi, mulai dari pengertiannya, hukum bacaannya, ciri-ciri yang membedakannya dari hukum bacaan lain, contoh-contohnya dalam Al-Quran, hingga cara membacanya yang benar. Dengan memahami materi ini, diharapkan kita semua dapat membaca Al-Quran dengan lebih tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid yang berlaku.

Pengertian Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah salah satu cabang dari Mad Lazim. Secara bahasa, “Mad” berarti panjang, “Lazim” berarti pasti, “Mukhaffaf” berarti diringankan, dan “Kilmi” berarti kalimat atau kata. Jadi, Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi secara istilah adalah bacaan mad yang harus dibaca panjang (6 harakat) dan diringankan, yang terjadi dalam satu kata.

Secara sederhana, Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi terjadi ketika Mad Thabi’i bertemu dengan sukun (mati) asli dalam satu kata. Perlu diingat bahwa sukun ini adalah sukun yang *tidak* diidghamkan, makanya disebut “Mukhaffaf” atau diringankan. Jika sukun tersebut diidghamkan, maka namanya menjadi Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi.

Hukum Membaca Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

Hukum membaca Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah *wajib* dibaca panjang 6 harakat (3 alif). Ini merupakan ketentuan yang pasti dan tidak boleh dilanggar. Panjangnya bacaan ini dimaksudkan untuk menjaga keindahan dan keutuhan makna dari ayat Al-Quran yang sedang dibaca. Jika dibaca kurang dari 6 harakat, maka bacaannya dianggap salah dan tidak sesuai dengan kaidah tajwid.

Penting untuk membedakan panjang 6 harakat ini dengan jenis mad yang lain. Pengukuran 6 harakat ini kira-kira sama dengan 3 kali panjang membaca Mad Thabi’i. Dengan memahami perbedaan panjang bacaan ini, kita dapat memastikan bahwa bacaan Al-Quran kita sesuai dengan tuntunan yang benar.

Ciri-Ciri Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

Ciri utama Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah adanya Mad Thabi’i (alif, wau, atau ya’ sukun) yang bertemu dengan sukun asli dalam satu kata. Sukun ini biasanya ditandai dengan tanda sukun (ْ ) di atas huruf. Selain itu, sukun tersebut *tidak* diidghamkan ke huruf berikutnya.

Untuk lebih mudahnya, perhatikan contoh berikut: (آلْآنَ). Dalam kata ini, terdapat Mad Thabi’i (alif) setelah huruf hamzah yang bertemu dengan huruf lam sukun. Sukun pada huruf lam ini adalah sukun asli dan tidak diidghamkan, sehingga memenuhi syarat sebagai Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi.

Perbedaan Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi dengan Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi

Perbedaan utama antara Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi dan Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi terletak pada jenis sukun yang bertemu dengan Mad Thabi’i. Pada Mukhaffaf, sukunnya *tidak* diidghamkan, sedangkan pada Mutsaqqal, sukunnya *diidghamkan* ke huruf berikutnya.

Contoh Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah (اَلطَّآمَّةُ). Disini, Mad Thabi’i bertemu dengan huruf ta yang bertasydid (diidghamkan). Perbedaan inilah yang menyebabkan perbedaan dalam nama dan cara membacanya.

Contoh-Contoh Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi dalam Al-Quran

Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi sangat jarang ditemukan dalam Al-Quran. Satu-satunya contoh yang ada adalah pada surat Yunus ayat 51 dan 91: (آلْآنَ). Ayat ini diulang beberapa kali, dan pada setiap pengulangan tersebut berlaku hukum Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi.

Penting untuk diingat bahwa walaupun contohnya sangat sedikit, hukum bacaannya tetap berlaku dan wajib dipenuhi. Justru karena jarang ditemukan, kita harus lebih teliti dan berhati-hati ketika menemukannya.

Cara Membaca Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

Cara membaca Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah dengan memanjangkan bacaan Mad Thabi’i selama 6 harakat (3 alif) kemudian melafalkan huruf sukun dengan jelas tanpa diidghamkan. Intonasinya harus stabil dan tidak terburu-buru.

Untuk berlatih, coba lafalkan kata (آلْآنَ) berulang-ulang dengan memperhatikan panjang bacaan dan kejelasan pelafalan huruf sukunnya. Dengarkan juga rekaman bacaan Al-Quran dari qari’ yang terpercaya untuk mendapatkan contoh pelafalan yang benar.

Tips Menghafal dan Mengingat Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

Karena contoh Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi sangat sedikit, cara terbaik untuk menghafalnya adalah dengan sering membaca surat Yunus dan memperhatikan ayat yang mengandung contoh tersebut. Buatlah catatan khusus yang berisi contoh dan penjelasan singkat tentang hukum bacaannya.

Selain itu, seringlah berlatih membaca Al-Quran dengan tartil dan makhraj yang benar. Dengan demikian, kita akan semakin terbiasa dengan berbagai macam hukum tajwid dan lebih mudah mengingatnya.

Pentingnya Mempelajari Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

Mempelajari Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi, meskipun contohnya sedikit, tetap penting karena merupakan bagian dari ilmu tajwid. Memahami dan menerapkan hukum tajwid dengan benar adalah salah satu cara untuk memuliakan Al-Quran dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Selain itu, dengan mempelajari tajwid, bacaan Al-Quran kita akan menjadi lebih indah dan merdu. Hal ini tentu akan menambah kekhusyukan kita dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Contoh Aplikasi dalam Membaca Surat Yunus

Ketika membaca surat Yunus, terutama ayat 51 dan 91, berikan perhatian khusus pada kata (آلْآنَ). Pastikan Anda membaca Mad Thabi’i pada huruf alif dengan panjang 6 harakat dan melafalkan huruf lam sukun dengan jelas.

Jangan terburu-buru dalam membaca ayat ini. Usahakan untuk membaca dengan tartil dan khusyuk agar bacaan Anda sesuai dengan kaidah tajwid yang berlaku.

Kesalahan Umum dalam Membaca Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

Kesalahan yang sering terjadi dalam membaca Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah tidak memanjangkan bacaan Mad Thabi’i selama 6 harakat atau melafalkan huruf sukun dengan tidak jelas. Beberapa orang juga mungkin keliru mengidghamkan huruf sukunnya.

Untuk menghindari kesalahan ini, perbanyaklah latihan membaca dan selalu merujuk pada guru tajwid yang kompeten. Dengan bimbingan yang tepat, kita akan dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut dan meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran kita.

Sumber Belajar Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi yang Terpercaya

Terdapat banyak sumber belajar Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi yang terpercaya, baik berupa buku-buku tajwid, video pembelajaran, maupun guru-guru tajwid yang kompeten. Pilihlah sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar Anda.

Pastikan sumber belajar yang Anda pilih berdasarkan pada referensi yang valid dan sesuai dengan kaidah tajwid yang telah disepakati oleh para ulama. Hindari sumber belajar yang meragukan atau tidak jelas asal-usulnya.

Kesimpulan

Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi merupakan salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid yang penting untuk dipahami dan diterapkan. Meskipun contohnya sangat sedikit dalam Al-Quran, hukum bacaannya tetap berlaku dan wajib dipenuhi. Dengan mempelajari dan menguasai hukum bacaan ini, kita dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran kita dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dalam mempelajari ilmu tajwid dan meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran kita. Mari terus belajar dan berusaha untuk membaca Al-Quran dengan tartil dan sesuai dengan kaidah yang benar. Aamiin.