Survei atau Survey: Mana yang Benar, Pengertian,
Dalam dunia penelitian, bisnis, atau bahkan kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah “survei” atau “survey”. Keduanya merujuk pada aktivitas pengumpulan data dari sekelompok orang untuk mendapatkan informasi tertentu. Namun, manakah yang benar? Apakah ada perbedaan antara “survei” dan “survey”? Pertanyaan ini seringkali muncul, dan artikel ini akan membahas secara tuntas perbedaan, pengertian, tujuan, serta contoh penggunaan yang tepat dari kedua istilah tersebut.
Tujuan utama dari survei adalah untuk mengumpulkan data dan informasi dari sekelompok orang, yang disebut sebagai sampel, dengan tujuan untuk mewakili populasi yang lebih besar. Data yang dikumpulkan dapat berupa opini, sikap, perilaku, atau karakteristik demografis. Hasil survei kemudian dianalisis dan digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pengambilan keputusan bisnis hingga perumusan kebijakan publik. Mari kita telaah lebih dalam mengenai terminologi dan penerapannya.
Apa Perbedaan Antara Survei dan Survey?
Perbedaan utama antara “survei” dan “survey” terletak pada bahasa yang digunakan. “Survei” adalah bentuk baku dalam Bahasa Indonesia, sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sedangkan “survey” adalah istilah dalam Bahasa Inggris. Jadi, dalam konteks berbahasa Indonesia, penggunaan kata “survei” adalah yang paling tepat dan disarankan.
Meskipun “survey” sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, terutama di kalangan profesional yang terbiasa dengan terminologi asing, penting untuk diingat bahwa dalam penulisan formal dan akademik, “survei” adalah pilihan yang benar. Penggunaan “survey” dalam konteks tersebut dapat dianggap sebagai kesalahan atau kurang tepat.
Pengertian Survei Menurut Para Ahli
Secara umum, survei dapat didefinisikan sebagai metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mengumpulkan data dari sekelompok orang dengan menggunakan kuesioner atau wawancara terstruktur. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik, opini, sikap, atau perilaku populasi yang lebih besar dengan hanya mewawancarai sebagian kecil dari populasi tersebut.
Beberapa ahli memberikan definisi yang lebih spesifik. Misalnya, Babbie (2013) mendefinisikan survei sebagai metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada sampel orang untuk mendapatkan deskripsi tentang populasi yang lebih besar. Singarimbun dan Effendi (1989) mendefinisikan survei sebagai metode penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data utama.
Tujuan Utama Melakukan Survei
Tujuan utama dari survei sangat bervariasi tergantung pada konteks dan bidang yang menggunakan metode ini. Namun, secara umum, survei bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan, pemecahan masalah, atau pengembangan teori. Survei juga dapat digunakan untuk mengukur perubahan dari waktu ke waktu atau untuk membandingkan perbedaan antara kelompok-kelompok yang berbeda.
Contohnya, sebuah perusahaan dapat melakukan survei kepuasan pelanggan untuk mengetahui seberapa puas pelanggan dengan produk atau layanan mereka. Pemerintah dapat melakukan survei opini publik untuk mengukur dukungan masyarakat terhadap kebijakan tertentu. Peneliti dapat melakukan survei untuk menguji hipotesis atau untuk mengeksplorasi fenomena sosial tertentu.
Jenis-Jenis Metode Survei yang Umum Digunakan
Ada beberapa jenis metode survei yang umum digunakan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan tersendiri. Beberapa jenis survei yang paling populer antara lain survei tatap muka, survei telepon, survei pos, dan survei online. Pilihan metode survei yang paling tepat tergantung pada tujuan penelitian, anggaran, waktu, dan karakteristik populasi yang ditargetkan.
Survei tatap muka memungkinkan peneliti untuk berinteraksi langsung dengan responden, sehingga dapat memberikan data yang lebih mendalam dan akurat. Namun, metode ini biasanya lebih mahal dan memakan waktu. Survei telepon lebih efisien dari segi biaya dan waktu, tetapi mungkin sulit untuk menjangkau responden yang memiliki nomor telepon tidak terdaftar. Survei pos relatif murah, tetapi tingkat responsnya seringkali rendah. Survei online semakin populer karena biaya yang rendah, kemudahan penggunaan, dan kemampuan untuk menjangkau responden di seluruh dunia.
Langkah-Langkah Penting dalam Melakukan Survei yang Efektif
Melakukan survei yang efektif memerlukan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang cermat. Beberapa langkah penting dalam melakukan survei yang efektif meliputi: merumuskan tujuan penelitian, menentukan populasi dan sampel, mengembangkan kuesioner, menguji coba kuesioner, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun laporan.
Kuesioner yang baik harus jelas, ringkas, dan mudah dipahami oleh responden. Pertanyaan harus netral dan tidak mengarahkan responden untuk memberikan jawaban tertentu. Data yang dikumpulkan harus dianalisis dengan menggunakan metode statistik yang tepat untuk menarik kesimpulan yang valid dan reliabel. Laporan survei harus menyajikan temuan-temuan utama secara ringkas dan jelas, serta memberikan rekomendasi yang relevan.
Contoh Penggunaan Survei di Berbagai Bidang
Survei digunakan secara luas di berbagai bidang, mulai dari bisnis dan pemasaran hingga politik dan kebijakan publik. Di bidang bisnis, survei digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan, mengidentifikasi tren pasar, dan mengevaluasi efektivitas kampanye pemasaran. Di bidang politik, survei digunakan untuk mengukur opini publik, memprediksi hasil pemilihan, dan mengevaluasi kinerja pemerintah.
Di bidang kebijakan publik, survei digunakan untuk mengumpulkan data tentang masalah-masalah sosial, mengevaluasi efektivitas program-program pemerintah, dan menginformasikan pengambilan keputusan kebijakan. Contohnya, Badan Pusat Statistik (BPS) secara rutin melakukan survei untuk mengumpulkan data tentang berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, seperti tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, dan tingkat pendidikan.
Contoh Survei Kepuasan Pelanggan
Perusahaan seringkali menggunakan survei kepuasan pelanggan untuk memahami persepsi pelanggan terhadap produk atau layanan yang mereka tawarkan. Survei ini biasanya melibatkan pertanyaan-pertanyaan tentang kualitas produk, pelayanan pelanggan, harga, dan kemudahan penggunaan. Hasil survei ini kemudian digunakan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.
Pertanyaan-pertanyaan dalam survei kepuasan pelanggan dapat bervariasi tergantung pada jenis produk atau layanan yang dievaluasi. Namun, beberapa pertanyaan yang umum ditanyakan antara lain: Seberapa puas Anda dengan produk ini? Seberapa mungkin Anda merekomendasikan produk ini kepada orang lain? Apa yang dapat kami lakukan untuk meningkatkan produk atau layanan kami?
Contoh Survei Opini Publik
Survei opini publik digunakan untuk mengukur opini masyarakat tentang berbagai isu sosial, politik, atau ekonomi. Survei ini dapat dilakukan oleh lembaga survei independen, media massa, atau pemerintah. Hasil survei ini seringkali digunakan untuk menginformasikan pengambilan keputusan kebijakan atau untuk mempengaruhi opini publik.
Pertanyaan-pertanyaan dalam survei opini publik harus netral dan tidak mengarahkan responden untuk memberikan jawaban tertentu. Contoh pertanyaan yang sering diajukan dalam survei opini publik antara lain: Apa pendapat Anda tentang kebijakan pemerintah ini? Apakah Anda setuju dengan pernyataan ini? Siapa yang akan Anda pilih jika pemilihan dilakukan hari ini?
Kesimpulan
Sebagai penutup, penting untuk diingat bahwa dalam konteks Bahasa Indonesia, kata yang benar adalah “survei”. Meskipun “survey” sering digunakan, terutama di kalangan profesional yang terbiasa dengan Bahasa Inggris, penggunaan “survei” adalah yang paling tepat dan disarankan dalam penulisan formal dan akademik. Memahami perbedaan ini penting untuk memastikan komunikasi yang jelas dan efektif.
Survei merupakan alat yang sangat berharga untuk mengumpulkan data dan informasi dari sekelompok orang. Dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang cermat, survei dapat memberikan wawasan yang berharga untuk pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan pengembangan teori di berbagai bidang. Oleh karena itu, penting untuk memahami prinsip-prinsip dasar survei dan untuk menggunakan metode ini secara efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
